Sondag 07 April 2013

Kuliner Khas Daerah Rembang

Selain memiliki tempat wisata yang beranekaragam, daerah pantura utara yaitu Rembang juga tidak kalah dengan jajanan maupun makanan yang begitu khas yang perlu dicoba. perlu mencoba keDahsyatan rasanya.....

1. Lontong Tuyuhan


Sesuai dengan namanya, masakan yang ditawarkan di sini adalah Lontong yang disajikan dengan opor ayam kampung. Lontong, masakan dari beras yang dibungkus menggunakan daun pisang ini terkenal dengan bentuknya yang lonjong, namun di Tuyuhan, lontong dibuat berbentuk segi tiga. Teksturnya yang lembut dan kenyal membuat lontong terasa berbeda dengan nasi yang cenderung lebih keras. Begitu pula dengan kuah opor yang memiliki aroma khas dengan rasa pedas kesukaan kebanyakan orang Rembang. Di lokasi ini juga menyediakan berbagai minuman seperti es campur, es degan, es teh, ataupun the botoldan beberapa jenis minuman bersoda. Selain dapat menikmati masakan, mata juga dimanjakan oleh pemandangan gunung Bugel yang terletak tidak jauh dari lokasi wisata kuliner ini.Suasana pedesaan masih sangat terasa di Lontong Tuyuhan. Lokasi ini dikelilingi area persawahan, namun di musim kemarau akan berubah fungsi menjadi ladang tebu yang sangat luas. Walaupun bearada di area yang sepi dari pemukiman penduduk, Lontong Tuyuhan tidak pernah sepi pengunjung karena terletak di jalan utama yang menghubungkan Lasem dan Japerejo (Pamotan) dan jalur ke arah Gunem dan Sulang, sehingga menjadi tempat persinggahan yang menarik bagi yang melewatinya.

2. Sate Serepeh

Selain lontong tuyuhan, Rembang juga memiliki masakan khas yang dimungkinkan belum banyak ditemukan di daerah lainnya, yakni sate serepeh yang biasanya dipadukan dengan menu masakan lontong tahu atau nasi tahu. 
Masyarakat Rembang biasa menikmati sate serepeh ini untuk menu sarapan pagi, sehingga untuk mendapatkan sate sarepeh pada siang hari sulit didapat, meskipun harus keliling kota Rembang. Namun, anda tidak perlu berkecil hati tak bisa datang ke Rembang pada pagi hari, karena ada pedagang sate serepeh yang menjajakkan menu masakan khas ini pada malam hari di Jalan Sutomo, Kota Rembang. Harga satu porsi cukup Rp5.000 anda akan mendapatkan 12 tusuk sate serepeh yang merupakan sate ayam. Bedanya, sate serepeh dibentuk pipih, sehingga konon karena bentuknya yang pipih itu mengilhami masyarakat untuk menyebutnya sebagai sate sarepeh. Jangan beranggapan, sate sarepeh dari Rembang ini melalui proses pembakaran seperti layaknya sate ayam maupun kambing yang dijajakkan di berbagai daerah. Cara memasak sate serepeh katanya dikukus bersama bumbu yang disiapkan. Sedangkan penyajiannya sate tersebut diberikan kuah santan kental yang berwarna gak kuning hasil pencampuran cabe dengan sejumlah bumbu yang memang menjadi rahasia dapur masing-masing pedagang. Rasa sate ini cukup khas dan tidak bisa dibandingkan dengan sate yang selama ini dijajakan di berbagai daerah. Membicarakan makanan khas Rembang memang tak akan berakhir, karena masih banyak dan mungkin belum setenar satu serepeh, lontong tuyuhan, dan sayur bumbu merica.

3. Sayur Merica

Sebagian besar warga di wilayah Keresidenan Pati mungkin sudah dengar sayur bumbu merica khas Rembang. Bahan yang dipakai, yakni dari ikan laut segar dengan bumbu cabe, merica, bawang merah, bawang putih, kunyit, garam dan air. Meskipun cara memasaknya cukup sederhan dan bahan yang digunakan juga mudah didapat, masyarakat luar Kota Rembang tetap antusias merasakan masakan bumbu merica dengan menyempatkan diri mampir ke warung yang biasa menyediakan masakan tersebut. Ikan yang biasa digunakan merupakan ikan jenis manyung karena sensasi pedas dari resep masakan tersebut bisa dinikmati dengan sempurna. Bagian ikan yang biasa dipakai merupakan bagian kepala karena memberikan kepuasan tersendiri bagi penikmatnya. Warung makan yang memang khusus menyediakan masakan mrica ada di dekat Klenteng Mak Co yang berada di Desa Tasikagung, Rembang. Setelah lelah melakukan perjalanan jauh dan perut terasa lapar, tidak salah jika menyempatkan diri mampir sejenak ke warung makan yang memang tertulis di depannya “Merica”. Sepintas, ukuran warung tersebut tidak terlalu luas dan kurang menjanjikan bisa menyajikan masakan yang bener nikmat. Setelah anda memesan dan merasakan masakan sayur bumbu merica, dipastikan akan ketagihan. Meskipun warung makan tersebut berukuran kecil, menu masakan khas ikan laut tersedia lengkap, sehingga bisa menjadi oleh-oleh keluarga di rumah.
Semakin banyaknya peminat sayur bumbu merica, sejumlah warung yang memang menyediakan masakan khas Rembang mulai bermunculan di beberapa daerah di Rembang. Harga yang ditawarkan juga bermacam-macam sesuai ukuran ikan yang digunakannya. Tetapi dengan merogoh kocek sebesar Rp7.000, sudah bisa menikmati menu masakan bumbu merica untuk satu porsinya lengkap dengan minuman es teh manis.
 
4. Garam
Kota Rembang pantas disebut sebagai Kota Garam karena produksi garam per tahunnya cukup melimpah. Bahkan, produksi garam lokal mampu mencukupi kebutuhan bahan baku garam industri empat perusahaan garam konsumsi lokal sekitar 22.820 ton/tahun. Namun, produksinya 2010 sedikit turun menjadi 20.000 ton, menyusul cuaca buruk yang sering kali terjadi. Kapasitas produksi garam di Rembang masih bisa ditingkatkan, mengingat tingkat produksi tahun 2009 bisa mencapai 145.733 ton. Sepanjang jalan Juwana-Rembang, pertanian garam bisa dilihat yang membentuk hamparan luas berbentuk segi empat yang dilengkapi alat untuk mengambil air yang akan diolah menjadi garam. Adapun luas tambak garam di Kabupaten Rembang sebesar 1465,14 hektare dengan tingkat produksi rata-rata per tahun sebesar 99 ton per hektare. Sedangkan jumlah petani garam mencapai 700-an petani yang tersebar di Kecamatan Rembang, Lasem, Kaliori, Sarang, Sluke, dan Kragan.
 
5. Minuman Sirup Kawis
Buah kawis berbentuk bulat dan bertempurung ini, memiliki berbiji dalam jumlah yang cukup banyak, seperti buah srikaya. Daging buahnya berwarna coklat kehitam-hitaman, dengan aroma buahnya sangat khas rasa manis asem. Ciri utama tanaman ini berdaun kecil-kecil seperti asam keranji, yang berduri. Buahnya memiliki tekstur berkerut dengan warna kulit dan buahnya berwarna coklat keabu-abuan dan isinya berbulir warna hitam kecoklatan, tetapi tidak bersekat seperti jeruk. Buah yang memiliki nama latin `limonia acidissima synferonia` ini, juga memiliki aroma khas dan memang cukup banyak dijumpai di kabupaten ini sebagai daerah berkapur. 

Bila anda ingin merasakan rasa buah kawis secara langsung dapat dimakan dengan campuran gula pasir dan air. Masyarakat sering menjajakan buah kawis dalam bentuk sirup yang dikemas dengan botol, sehingga cocok dijadikan oleh-oleh untuk teman atau kerabat karena sirup kawis jarang dijumpai di daerah lainnya. Sirup kawis juga disebut ”The Java Cola” atau cola dari Jawa sebagai salah satu “trade mark” Rembang yang juga terkenal dengan sebutan kota garam. Untuk mendapatkan satu botol sirup kawis, anda cukup merogoh kocek sebesar Rp17.000 untuk ukuran 620 mililiter atau menginginkan kemasan yang lebih besar dengan harga berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu lebih sesuai ukuran beratnya.
 
6. Siwalan


Sebagian wilayah Kabupaten Rembang termasuk kawasan pegunungan kapur, sehingga tumbuh subur pohon siwalan di sejumlah daerah, sehingga produksi buah siwalan dan air nira atau dikenal legen cukup melimpah. Untuk mendapatkan buah legen yang tumbuh subur di daerah kapur tersebut, anda cukup datang ke Desa Landoh, Kecamatan Sulang, dengan jarak tempuh dari Kota Rembang ke arah Blora sekitar delapan kilometer.

Di sepanjang jalan banyak dijumpai pedagang yang menjajakkan minuman khas legen beserta buah siwalan dengan harga yang cukup murah. Cara penyimpanan legen tersebut juga cuku khas dengan menggunakan bambu. Minuman yang disadap dari tangkur buah siwalan ini biasanya disajikan dengan es batu sebagai pelepas dahaga. Anda juga bisa meminumnya dengan ditemani makanan ringan atau aneka makanan gorengan. Selain menyegarkan, ternyata ditemukan beberapa fakta bahwa legen bisa membantu kesehatan fungsi ginjal. Jenis minuman yang diambil dari tangkur buah siwalan ini juga cocok dijadikan pelepas dahaga setelah menjalani ibadah puasa. Minuman ini juga bisa dikombinasikan dengan potongan buah siwalan yang disajikan dengan es batu seperti layaknya es kelapa muda.

6. Lain-lainya
Sejumlah makanan khas tersebut, meliputi mangut ikan laut segar yang dipanggang dengan bumbu-bumbu cabe hijau, bawang merah, bawang putih, garam dan santan kental. Beriktunya pindang tempe dengan bumbu-bumbu cabe, bawang merah, bawang putih, asam (tomat) garam dan air. Biasanya ditambahkan juga ikan pindang.

Masyarakat Rembang juga memiliki menu petes bumbon yang terbuat dari bahan-bahan petis ikan/udang, telur rebus/ceplok langsung dengan bumbu cabe, bawang putih, bawang merah, kunci, lengkuas, daun jeruk purut, garam dan ditambah santan kental.

Untuk makanan ringan, juga ada yang dikenal dengan dumbeg yang terbuat dari tepung beras, gula pasir/gula aren dan ditambahkan garam, air pohon nira (legen), dan kalau suka ditaburi buah nangka/kelapa muda yang dipotong sebesar dadu. 

Kemudian tempatnya dari daun lontar (pohon nira) berbentuk kerucut dengan bau yang khas. 

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking